Listrik Bawah Laut Jawa-Madura Nyambung

Saturday, February 27, 2010


SURABAYA- PT PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Region Jawa Timur dan Bali (RJTB) menuntaskan penyambungan saluran kabel bawah laut tegangan tinggi (SKLT) di Selat Madura. Sebelumnya, SKLT 150 KV tersebut putus karena tersangkut jangkar kapal pada 4 Januari lalu.

Manajer PLN P3B RJTB Asep Burhan optimistis penyambungan pengerjaan kabel bawah laut yang menghubungkan Jawa-Madura itu akan tuntas awal Maret 2010. Dijelaskan, saat ini pihaknya masih mengebut pengerjaan proyek dengan melibatkan tenaga kerja lokal. "Aset berupa kabel laut tersebut sepenuhnya dikelola kami," ujarnya.

Asep mengungkapkan, pelibatan tenaga kerja lokal itu sudah dilakukan pada pengerjaan 2005-2006 lalu. Waktu itu, SKLT juga tersangkut jangkar kapal dan dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal bisa menghemat Rp 6,3 miliar. Untuk itu, tahun ini pihaknya kembali memanfaatkan teknisi lokal serta teknologi yang dipakai.

"Sebab kalau memakai tenaga kerja asing berikut teknologinya, maka pengeluaran lebih besar. Sedangkan kalau memakai teknisi dan teknologi sendiri, perkiraan kami bisa menghemat Rp 6-8 miliar," ucapnya. Sebelumnya, PLN pernah memakai jasa tenaga kerja asing dari Inggris dan Italia untuk pengerjaan itu.

Dia menuturkan, saat ini pasokan listrik untuk Madura mengandalkan kabel laut sirkuit dua. Ditambah suplai dari PLTU Gili Timur Bangkalan Madura dengan memanfaatkan solar. Oleh karena itu dengan beban puncak di Madura sebesar 130 MW masih memadai.

"Nah di bulan Maret kami juga menuntaskan kabel yang melewati di samping kanan dan kiri jembatan Suramadu," ucapnya. Dijelaskan, pengoperasian kabel tersebut akan menambah pasokan untuk pulau garam itu sebesar 2 x 200 MW.

Secara terpisah, Sudirman, wakil kepala proyek menuturkan penyambungan itu untuk dua titik dengan panjang kabel 262 meter. Sementara total kabel laut yang tergelar sepanjang 4,4 kilo meter. "Saat ini pengerjaannya sudah 90 persen. Diperkirakan tuntas Senin (1/3) depan, tapi kami masih harus mengujicobakan sehingga baru siap dioperasikan Selasa (2/3)," terangnya di sela-sela pengerjaan SKLT di perairan Selat Madura.

Dia menuturkan, sejauh ini tidak ada kendala teknis dalam pengerjaan tersebut. Akan tetapi lebih karena kondisi alam, seperti arus dasar laut dan hujan. Menurutnya, dengan ditangani sendiri, proses perbaikan memakan waktu lebih singkat. Disebutkan, jumlah tenaga kerja total mencapai 50 orang.

"Mereka melakukan pengerjaan untuk beberapa tahap. Mulai dari mendeteksi dua ujung kabel yang terputus, memotong dan menutup dua ujung kabel sampai proses penyambungan yang dilakukan di atas kapal," tuturnya. (res/kim)

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

flagcounter

free counters

Followers

 
Copyright © celoteh camar liar